oleh Sahruman Nurhuda
Malam nakal menusukku dengan tidak mengirim gemintang
Dia menggigit kecil tepat d belakang tengkukku
Aku mengulanginya lagi
Sama ketika kau memilih jendela kaca bis sebagai sandaranmu
Aku cemburu saat itu
Kenapa kau tak memilih pundakku
Tetapi sekarang aku sadar
Ternyata embun hanya milik pagi..
Iklan
memang embun, pemiliknya adalah pagi dan fajar.